Penilaian rencana investasi syariah
Penilaian
rencana investasi syariah
Motode yang paling
banyak digunakan dalam analisis investasi konvensional adalah :
1.
Metode payback
Metode
ini dalam banyak waktu investasi akan membayar kembali biayanya. Biasyanya dalam
hitungan tahun,meskipun periode yang lebih pendek juga diambil sebagai ukuran. Investasi
cara ini lebih baik dilakukan dengan cara membayar kembali biaya-biaya awalnya
lebih awal. Tetapi metode ini sering dikritik karena dua hal, yaitu:
i.
Metode ini tidak mempertimbangkan nilai
uang sebagai fungsi waktu.
ii.
Metode ini mempertimbangkan dengan
seksama proses setelah biaya awal dikembalikan ataupun tidak memperhitungkan
biaya-biaya pembongkaran.
Walaupun metode ini
sering dikritik, tetapi menarik untuk dicatat bahwa metode ini merupakan metode
yang paling populer yang digunakan organisasi bisnis USA.
2.
Accounttans Rate Of Return = ARR
Metode
ini adalah ukuran sederhana menyangkut keuntungan investasi. Metode ini
berhubungan dengan tingkat pengembalian modal. Variasi dalam perhitungan
merupakan hasil dari perbedaan defenisi tentang biaya dan keuntungan yang
diadopsi oleh organisasi yang berbeda. Permasalahan seperti penyusutan
nilai,pajak pendapatan, pembayaran angsuran, deviden tahunan, biaya- biaya
total dan cadangan, keuntungan dan lain-lain memerlikan penyelesaian manajemen.
Dengan mengabaikan fakta bahwa asumsi telah dibuat, maka sangat penting
melakukan pengukuran tingkat pengembalian pada suatu investasi.
Metode
ini sering dikritik karena tidak mempertimbangkan nilai uang sebagai fungsi
waktu. Metode ini mengabaikan manfaat yang diperoleh dengan adanya pengembalian
lebih awal untuk sejumlah periode. Disamping kritik, setelah metode payback,
metode ini merupakan motode ini yang paling banyak digunakan untuk organisasi
bisnis.
3.
Discounted cash flow rate of return =
DCFR
Metode
DCFR dibuat dengan memperhitungkan waktu pengeluaran dan waktu berjalan. Ada 3
pertimbangan untuk membuat metode ini :
1. Mata
uang rupiah hari ini lebih berharga dari satu tahun ke depan,dalam kaitannya
dengan inflasi yang mengurangi nilai mata uang dari waktu ke waktu
2. Semakin
dekat dengan hari pengembalian investasi, semakin sedikit nilai ketidakpastian,
sebab jarak waktu seringmenimbulkan ketidakpastian.
3. Dana
yang dihasilkan suatu proyek pada tanggal waktu pengeluaran dan waktu berjalan
menjadi bahan pertimbangan.
Metode ini tidak bagus
karena dua pertimbangan yaitu :
1.
Perhitungan waktu konsumsi dilibatkan
dengan para eksekutif bisnis menghindari hal itu.
2.
Telah dipahami bahwa dalam suatu ekonomi
modal memerlukan biaya tetap, yaitu suku bunga.
Tanpa memasuki diskusi
dasar pemikiran larangan tentang larnagan bungan bagi ekonomi islam. Mencoba untuk
menemukan alternatif untuk mengevaluasi proposal investasi yang melibatkan uang
sebagai fungsi waktu dalam kerangka keuangan syariah.
4. Net
Present Value Method = NPV
NPV
berasal dari pemotongan pembiayaan tunai dan pemotongan tunai berjalan yang
ditentukan oleh tingkat suku bungan selama proyek itu berlangsung. Perbedaan nilai
sekarang (nilai pemotongan) dari pengeluaran tunai berjalan dikenal sebagai
nilai tunai bersih (NPV). Proyek yang diatur dengan NPV digunakan untuk
memutuskan apakah suatu proposal akan dipakai atau tidak. Dalam metode ini
tingkat potongan yang ada bisa diterima oleh manajemen. Ada perbedaan sedikti
antara DCFR dan NVP dan keduanya diterima sebagai perangkat yang paling pantas
untuk pengangguran modal (budgeting). Tetapi NVP tidak bisa diterima untuk alasan-alasan
yang dibuat dibawah DCFR.
5. Machinery
and Allied Product Institute Method (MAPI)
Dimulai oleh george terborgh
di Machinery and Allied Product Institute Method,USA Tahun 1949, metode ini
digunakan untuk mengevaluasi modal proyek yang kecil dan pengeluaran tidak
besar. Metode ini dengan bantuan tabel dan kalkulasi terperincih memikirkan
tujuan tertentu dengan membagi rata-rata keuntungan dengan rata-rata investasi
dan menemukan suatu tingkat nilai yang dikenal sebagai MAPI. MAPI menjadi
ukuran keuntungan suatu proposal. MAPI juga tidak mempertimbangkan uang sebagai
fungsi waktu.
EVALUASI INVESTASI
DALAM KERANGKA SYARIAH
Metode yang diusulkan
dalam kerangka keuangan syariah adalah investibel surplus methode/metode
kelebihan barang yang diinvestasikan dan ISM. Proposal investasi yang berbeda
mungkin disebabkan karena adanya perbandingkan nilai investible surplus yang
dihasilkan. Dengan perhitungan aljabar, kalkulasi dapat menggunakan rumus :
ISn =
-
(N-t) secara keseluruhan


(
-
) > 0


KETERANGAN :
ISn : investible surplus setelah n tahun


n : lamanya proyek berlangsung
t : periode waktu

Dengan
cara yang sama,biaya proyek dapat dibandingkan dengan investible surplus untuk menghitung
tingkat investible surplus.
ISn


POLA
ARUS KAS
Arus
kas adalah dimana biaya awal diikutin oleh serangkaian biaya tunai berjalan
dengan nilai sisa proyek sama dengan biaya awal diikutin oleh serangkaian biaya
tunai berjalan dengan nilai sisa proyek sama dengan nol dan tidak ada
pemeliharaan antara dan pengganti. Dalam investasi awal diikuti serangkaian
biaya tunai berjalan dengan biaya pembongkaran pada akhir periode. Sebelum membuat
keputusan investasi, pola arus kas divisualisasikan secara detail dan analisis
lebih lanjut tergantung pada ketelitian atau hal-hal lain dari pola ini.
KEUNTUNGAN ISM
DIBANDING METODE LAIN
1.
Dibanding metode payback
a. ISM
mengukur keuntungan proyek,sedangkan metode payback tidak.
b. Payback
mempunyai suatu penyimpanan terhadap investasi longer-lived (jangka panjang)
sedangkan ISM tidak
c. Payback
tidak mempertimbangkan arus kas setelah biaya ditutpi sedangkan ISM
mempertimbangkan semua arus kas selama proyek berlangsung
d. Payback
mengabaikan nilai uang sebagai fungsi waktu,sedangkan ISM memperhitungkan kartu
pengeluaran dan waktu berjalan
2.
Dibanding dengan ARR
ISM
mempertimbangkan nilai uang sebagai fungsi waktu,ARR tidak.
3.
Dibandingkan dengan DCFR dan NVP
a. Kedua
metode dipahami dalam kerangka kapitalistik dimana riba digunakan untuk
pemotongan arus kas. ISM lebih relavan digunakan dalam kerangka bebas riba,
dengan ide sentralnya adalah mengabaikan suku bunga.
b. Lebih
dari itu ISM lebih sederhana untuk dipahami dan diterapkan dibandingkan kedua
metode ini.
4.
Dibandignkan MAPI
MAPI
sukar digunakan dan tidak mempertimbangkan nilai uang sebagai fungsiwaktu. ISM
mudah digunakan dan juga mempertimbangkan pemilihan waktu arus kas.
Thanks infonya. Oiya ngomongin investasi, ternyata ada loh beberapa mitos yang sering muncul dan itu bikin kita jadi enggan buat berinvestasi. Mau tau apa aja mitos itu? Yuk cek selengkapnya di artikel yang saya temuin ini:
BalasHapusMitos yang bikin enggan investasi
https://bukanbocahbiasa.com/2021/03/18/pengajuan-asuransi-perjalanan-melalui-cekaja/ Dibaca juga ya
BalasHapus