Kebijakan Modal Kerja Dalam Keuangan Syariah
Kebijakan
Modal Kerja Dalam Keuangan Syariah
Modal dalam bahasa inggris
disebut capital mengandung arti barang yang dihasilkan oleh alam atau buatan
manusia,yang diperlukan bukan untuk memenuhi secara langsung keinginan manusia
tetaoi untuk membantu memproduksi barang lain yang nantinya akan dapat memenuhi
kebutuhan manusia secara langsung dan menghasilkan keuntungan.
Secara
fisik terdapat dua jenis modal yaitu :
1. Fixed capital seperti
gedung-gedung,mesin-mesin,atau pabrik-pabrik, yaitu benda-benda yang ketika
manfaatnya dinikmatin tidak berkurang
ekstensi substansinya.
2. Circulating capital seperti bahan
baku,dan uang. Ketika manfaatnya dinikmatin,substansinya juga hilang.
Dalam
hal modal ini,islam memiliki ketentuan sebagai berikut :
1. Modal harus diketahui
Karena modal itu akan menjadi
rujukan ketika aliansi usaha dibubarkan. Hal ini tidak mungkin dilakukan tanpa
mengetahui jumlah modal yang disertakan para pihak.
2. Modal berbentuk rill
Artinya modal harus ada pada saat
transaksi terjadi. Karena dengan adanya modal,maka aliansi dapat terlaksana,sehingga
eksistensinya dibutuhkan, pada saat transaksi tidak ada maka transaksi dianggap
batal.
3. Modal bukan merupakan utang
Hal ini dilakukan untuk
menghindari terjadinya riba.
Pengertian modal
kerja
Modal kerja adalah penggunaan
dana yang digunakan oleh perusahaan untuk mendukung kegiatan oprasional. Seperti
pembelian bahan mentah,pembayaran gaji pegawai dan pembayaran lainnya. Modal kerja
sangat penting untuk menentukan tingkat likiuditas perusahaan dan karena adanya
ketidaksempurnaan pasar. Ketidaksempurnaan tersebut memaksa perusahaan untuk mempunyai
modal kerja. Jika biaya transaksi tidak ada, segala aktivitas bisa diperkirakan
dengan jelas,tidak biaya kebangkrutan,maka modal kerja tidak diperlukan. Keputusan
modal kerja dalam situasi tersebut tidak akan mempengaruhi nilai perusahaan. Tetapi
karena perusahaan hidup dalam situasi ketidaksempurnaan pasar,keputusan modal
kerja menjadi penting.
Berikut
ini beberapa kondisi ketidaksempurnaan yang membuat keputusan modal kerja
menjadi penting, yaitu :
a. Biaya transaksi
biaya transaksi termasuk biaya
eksplisit dan biaya implisit.
b. Kelambatan/ketidakpastian
aktivitas
Dalam situasi tersebut,persediaan
bahan mentah dan produk diperlukan untuk mengantisipasi kelambatan kedatangan
bahan mentah atau permintaan yg lebih tinggi dariyang diantisipasi. Dalam situasi
ketidaksempurnaan pasar,modal kerja akan diperlukan.
c. Kemungkinan kebangkrutan/kesulitan
pembayaran
Kebangkrutan bisa disebabkan oleh
kondisi perusahaan yang memburuk,tetapi juga bisa dikarenakan ketidakmampuan
memenuhi kewajibannya. Perusahaan bisa gagal membayar kewajiban bunga ,dan
kreditur bisa membangkrutkan perusahaan tersebut. Untuk menghindari situasi
tersebut,perusahaan bisa memegang kas yang lebih besar dari yang
seharusnya,agar resiko likiuiditas bisa berkurang. Meskipiun
konsekuensinya,profitabilitas berkurang . dalam kondisi ketidaksempurnaan
pasar,perusahaan terpaksa akan memegang modal kerja.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat modal kerja
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi
aktiva lancar
a.
Karakteristik
bisnis
b.
Ukuran
perusahaan
c.
Aktivitas
perusahaan
d.
Stabilitas
penjualan perusahaan
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi
utang lancar
a.
Faktor
eksternal
b.
Faktor
internal kebijakan manajemen
Strategi modal
kerja
1. Strategi modal kerja
Seccara umum,aktiva lancar
mempunyai tingkat keuntungan yang lebih kecil dibandingkan dengan aktiva tetap.
Jika perusahaan mempunyai aktiva lancar yang lebih tinggi maka perusahaan bisa
mengurangi resiko,tetapi konsekuensinya perusahaan akan memperoleh
profitabilitas yang lebih rendah juga.
2. Strategi pendanaan
Dari segi pendanaan modal kerja
aktiva lancar,ada beberapa alternatif kebijakan pendanaan modal kerja. Ada tiga
pendekatan dalam pendanaan jangka
pendek,yaitu :
1.
Maching
atau hedging
2.
Agresif
3.
Konservatif
Ketiga strategi tersebut
berkaitan dengan resiko dan tingkat keuntungan utang jangka pendek versus utang
jangka panjang.
Siklus kas (cash
conversion cycle)
1. Pengerian siklus kas
Dalam kegiatannya,biasanya
perusahaan memulai usahanya dengan membeli bahan baku,kemudian diproses menjadi
bahan jadi. Pada saat membeli bahan baku tersebut,jika pembayaran dilakukan
dengan kas,maka ada kas keluar dari perusahaan . jika dibayar dengan cicilan,perusahaan
mempunyai pembiayaan dagang. Pembiayaan dagang tersebut bisa menunda pembayaran
kas. Kemudian barang jadi tersebut dijual dengan cicilan,yang berarti
perusahaan mempunyai piutang dagang. Pada saat piutang dagang dilunasi,
perusahan akan memperoleh kasnya kembali.kegiatan semacam itu menggambarkan
bagaimana siklus kas terjadi,yaitu dikeluarkan oleh perusahaan dan pada
akhirnya akan kembali lagi ke perusahaan.
Perjalanan kas
![]() |








Pembelian proses
produksi penjualan dengan kredit piutang dibayar
![]() |
Siklus kas




![]() |
Bahan
mentah kas dibayarkan
barang terjual kas
diterima
2.
Menggunakan
neraca untuk
Monitor
modal kerja
Beberapa indikator yang bisa
dipakai untuk memonitor kondisi likuiditas atau modal kerja perusahaan adalah :
1.
Periode
pelunasan piutang yang semakin melambat (meningkat).
2.
Aliran
kas masuk harian (operasional) yang semakin menurun.
3.
Persediaan
yang semakin menumpuk.
4.
Rasio
lancar yang semakin kecil
5.
Setelah
permasalahan modal kerja terdetekdi,manager keuangan bisa melakukan beberapa
langkah
6.
Mengendalikan
tingkat persediaaan
7.
Mengendalikan
investasi pada piutang
8.
Mengurangi
atau mengendalikan aliran kas keluar yang rendah prioritasnya.
Pembiayaan
modal kerja syariah
Hal-hal yang harus diperharikan dalam
melakukan analisa pemberian pembiayaan antara lain :
1.
Jenis
usaha
2.
Skala
usaha
3.
Tingkat
kesulitan usaha yang dijalankan
4.
Karakter
transaksi dalam sektor usaha yang dibiayai.
Komentar
Posting Komentar