Manajemen Persediaan Dalam Perspektif Keuangan Syariah


Manajemen Persediaan Dalam Perspektif Keuangan Syariah

Persediaan dalam perusahaan merupakan salah satu aset yang sangat berharga. Manajemen persediaan merupukan hal yang sangat penting untuk perusahaan. Suatu perusahaan dapat mengurangi biaya dengan cara mengurangi tingkat persediaan yang ada di perusahaan,karena dengan adanya persediaan yang overload akan menjadikan biaya makin bertambah.
Dasar Syariah Manajemen Persediaan
Al-quran
Beberapa ayat yang mengatur tentang persediaan masa depan diantaranya : surah lukman ayat 34 : bahwasannya allah menyatakan tidak ada seorang pun dialam semesta ini yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok atau apa yang akan diperolehnya serta apa yang akan terjadi di kemudian hari,namun demikian mereka diwajibkan unutk berusaha.
Konsep Persediaan
Menurut handoko : persediaan merupakan segala sesuatu sumber daya – sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan. Permintaan tersebut meliputi bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi ataupun produk finnal.
Menurut harjanto : persediaan merupakan barang atau bahan yang disimpan yang digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu. Misalnya untuk proses produksi,perakitan,untuk dijual kembali dan sebagai suku cadang dari mesin.
Dari beberapa defenisi diatas dapat kita pahami bahwa persediaan merupakan bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu. Misalnya untuk proses produksi,perakitan,untuk dijual kembali dan sebagai suku cadang dari suatu peralatan atau mesin. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu,barang dalam proses, barang jadi ataupun suku cadang.tanpa persediaan perusahaan akan dihadapkan pada resiko kekurangan produk yang pada suatu waktu membuat permintaan pelanggan tidak terpenuhi,hal tersebut bisa terjadi karena tidak selamanya barang selalu tersedia setiap saat.
Dalam pengadaan persediaan, perusahaan membutuhkan sejumlah dana, oleh sebab itu setiap perusahaan dapat mempertahankan suatu jumlah persediaan yang cukup untuk menjamin kegiatan perusahaan. Jika persediaan terlalu sedikit, maka akan timbul permasalahan yang mengakibatkan tertundanya proses transaksi penjualan oleh sebab itu persediaan harus diatur dan dikendalikan agar dapat memenuhi kebutuhan dalam jumlah,mutu,waktu yang tepat dengan jumlah biaya yang serendah-rendahnya.

Sistem pengendalian persediaan adalah serangkai kebijakan pengendalian untuk menentukan tingkat persediaan yang harus dijaga kapan pesanan untuk menambah persediaan harus dilakukan dan berapa besar pesenan harus dilakukan. Dalam sistem ini menentukan dan menjamin tersedianya persediaan yang tepat dalam kuantitas dan waktu yang tepat. Apabila persediaan terlalu besar mengakibatkan timbulnya dana yang dikeluarkan terlalu besar,meningkatnya biaya penyimpanan(seperti biaya pegawai,biaya oprasional pabrik,biaya gedung,dan lain-lain) dan resiko kerusakan barang yang lebih besar. Namun bila persediaan terlalu sedikit mengakibatkan resiko terjadinya kekurangan persediaan karena seringkali barang perseddiaan tidak dapat didatangkan secara mendadak yang menyatakan terhentinya proses produksi,tertundanya keuntungan,bahkan hilangnya pelanggan.
Macam-Macam Persediaan
Persediaan terdiri dari :
1.      Persediaaan alat-alat kantor, adalah persediaan yang diperlukan dalam menjalankan fungsi organisasi dan tidak menjadi bagian dari produksi akhir. Misal alat tulis,kertas,tinta printer.
2.      Persediaan bahan baku, adalah item yang dibeli dari para supplier untuk diigunakan sebagai input dalam proses produksi. Bahan baku ini yang diproses atau diolah sehingga menjadi produk barang jadi. Misalnya untuk industri mebel membutuhkan persediaan bahan baku berupa kayu jati dan rotan.
3.      Persediaan barang dalam proses,adalah bagian dari produk akhir tetapi masih dalam peroses pengerjaan karena masih menunggu item yang lain untuk diproses. Misalnya dalam industri makanan roti,persediaan dalam proses berupa adonan roti dari beberapa bahan yang nantinya siap dimasak untuk menjadi roti.
4.      Persediaan barang jadi,adalah persediaan produk ahir yang siap untuk dijual,didistribusikan atau disimpan yang menjadi inti proses dari perusahaan. Misalnya dalam industri mobil meliputi mobil itu sendiri.
Fungsi Persediaan
Ada empat faktor yang dijadikan sebagai fungsi perlunya persediaan, yaitu faktor waktu,bisa terjadi adanya ketidakpastian waktu,ketidakpaastian penggunaan dalam pabrik,dan faktor ekonomis. Faktor waktu yang menyangkut lamanya proses produksi dan distribusi sebelum barang jadi sampai kepada konsumen,oleh sebab itulah maka persediaan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan selama waktu tunggu (lead time). Maka disini persediaan memiliki peranan penting dalam perusahaan. Handoko menyebutkan bahwa persediaan memiliki tiga fungsi yaitu :
1.      Fungsi decopling
Persediaan diadakan agar perusahaan sepenuhnya bergantung pada pengadaanya dalam hal kuantitas dan waktu pengiriman saja. Persediaan barang dalam proses diadakan agar departemen dan proses individual perusahaan terjaga kebebasannya.


2.      Fungsi economic lot sizing
Melalui penyimoanan persediaan,perusahaan dapat memproduksi dan membeli sumber daya dalam kuantitas yang dapat mengurangi biaya-biaya perunit. Perrsediaan ini perlu mempertimbangkan penghematan,karena perusahaan membeli dalam jumlah yang besar dibandingkan dengan biaya-biaya yang timbul karena besarnya persediaan.
3.      Persediaan antisipasi
Persediaan memiliki fungsi antisipasi terhadap fluktuasi pelanggan atau konsumen yang tidak dapat diramalkan berdasarkan  pengalaman-pengalaman masa lalu,atau permintaan musiman sehingga perusahaan dapat mengadakan persediaan musiman.
Selain itu persediaan dapat memiliki berbagai fungsi penting yang menambah fleksibilitas dari proses produksi atau operasi suatu perusahaan,yaitu:
1.      Untuk memberikan suatu stok barang,agar dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi dari konsumen yang bersifat fluktuatif.
2.      Untuk mengambil keuntungan dari potongan jumlah karena pembelian dalam jumlah yang besar secara substansi dapat menurunkan biaya produksi.
3.      Untuk menjaga agar operasi dapat berjalan dengan baik dengan menggunakan barang dalam proses yang telah disediakan.
Rangkuty menambahkan bahwa kegunaan persediaan bahan baku dan barang jadi untuk :
1.      Mengurangi resiko keterlambatan datangnya barang yang dibutuhkan perusahaan.
2.      Mengurangi resiko pengembalian mutu barang yang tidak baik sehingga harus dikembalikan.
3.      Mengantisipasi bahan-bahan yang dihasilkan secara musiman
4.      Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan atau menjamin kelancaran arus produksi
5.      Mencapai penggunaan mesin yang optimal
6.      Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya.
Tujuan Pengelolaan Persediaan
1.      Untuk dapat memenuhi kebutuhan atau permintaan konsumen dengan cepat
2.      Untuk mempertahankan dan bila mungkin meningkatkan penjualan dan laba perusahaan
3.      Menjaga agar pembelian secara kecil-kecilan daapat dihindari,karena dapat mengakibatkan biaya menjadi lebih besar.
Jenis-Jenis Persediaan
Handoko membedakan jenis-jenis persediaan menurut fungsinya menjadi tiga yaitu :
1.      Batch stock atau lot size investor
2.      Stock atau lot size investor
3.      Fluctuation stock
4.      Anticipation stock
Pendekatan Manajemen Persediaan
1.      Pendekatan tradisional
Merupakan pendekatan yang lebih menekankan biaya persediaan,pendekatan ini memproduksi komponen produksi dalam jumlah besar dengan maksud untuk mengantisipasi kalau terjadi sesuatu. Biaya yang terdapat dalam pendekatan tradisional ini adalah :
a.       Biaya pemesanan
b.      Biaya penyimpanan
c.       Biaya persiapan
d.      Biaya kekurangan persediaan.
2.      Metode economic order quantity (EOQ)
EOQ merupakan salah satu model manajemen persediaan,model EOQ digunakan untuk menentukan kuantitas pesanan persediaan yang dapat meminimalkan biaya penyimpanan dan biaya pemesanan persediaan. Metode ini dapat digunakan baik untuk barang yang dibeli maupun barang yang diproduksi sendiri.
Rumusan EOQ bisa digunakan adalah :
EOQ =
Dimana :
D = penggunaan atau permintaan yang diperkirakan per periode waktu
S = biaya pemesanan
H = biaya simpanan
Dalam kegiatan normal model EOQ memiliki beberapa karakteristik antara lain ;
1.      Jumlah barang yang dipesan pada setiap pemesanan selalu kontan
2.      Permintaan konsumen,biaya pemesanan,biaya transportasi,dan waktu antara pemesanan barang sampai barang tersebut dikirim dapat diketahui secara pasti dan bersifat konstan
3.      Pada saat pemesanan barang,tidak terjadi kehabisan barang, atai back oerder yang menyebabkan perhitungan menjadi tidak tepat. Oleh karena itu,manajemen harus menjaga jumlah pemesanan agar tidak terjadi kehabisan barang.
4.      Pada saat penentuan jumlah pemesanan barang kita tidak boleh mempertimbangkan biaya kualitas barang.
5.      Biaya penyimpanan perunit pertahun konstan.
Dengan adanya hal diatas,maka persediaan pengaman merupakan suatu sarana pencegah terjadinya kekurangan persediaan. Persediaan pengaman yang paling optimal adalah jumlah yang menghasilkan biaya paling rendah dalam suatu periode.
Reorder point (ROP) yaitu batas/titik jumlah pemesanan kembali. ROP berguna untuk mengetahui kapan suatu perusahaan mengadakan pemesanan. Terjadi apabila persediaan yang terdapat dalam stok berkurang terus sehingga harus ditentukan berapa banyak batas minimal tingkat persediaan yang harus dipertimbangkan sehingga tidak terjadi kekurangan persediaan. Dalam penentuan/penetapan reorder poin haruslah diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut :
1.      Penggunaan barang selama tenggang waktu mendapatkan barang
2.      Besarnya sofety stock.
Menetapkan jumlah penggunaan selama lead time dan ditambah dengan peresntase tertentu.
Pendekatan Just In Time (JIT)
Just in time adalah suatu sistem yang memusatkan pada eliminasi aktivitas pemborosan dengan cara memproduksi produk sesuai dengan permintaan konsumen dan hanya membeli bahan sesuai dengan kebutuhan produksi yang tepat,waktu,dan tempat yang tepat. Pendekatan JIT ini akan meminimalkan total biaya penyimpanan dan persiapan hingga menekan biaya-biaya tersebut sampai nol. Pendekatan ini dikenal dengan pengeloaan aktivitas atau lebih menekankan tujuan strategis perusahaan supaya lebih kompetitif.
Karakteristik Dalam Operasi JIT
1.      Mempertahankan jumlah persediaan seminimal mungkin,
2.      Memelihara kualitas produk tetap tinggi
3.      Pembelian material dan memproduksi barang hanya dilakukan bila diperlukan
4.      Membangun sistem penjadwalan yang disiplin.
5.      Memelihara pekerja atau karyawan yang mempunyai beberapa keahlian
6.      Membangun sistem manufacturing yang fleksibel.
Keuntungan Dan Kelemahan JIT :
A.    Keuntungan JIT
1.      Seluruh sistem yang ada dalam perusahaan dapat berjalan lebih efisien
2.      Pabrik mengeluarkan biaya lebih sedikit untuk memperkerjakan staff
3.      Barang produksi tidak harus selalu di cek,disimpan atau di return kembali
4.      Kertas kerja dapat lebih simpel
5.      Pengehematan yang dilakukan dapat digunakan untuk mendapat profit yg lebih tinggi,misalnya dengan mengadakan promosi tambahan.
B.     Kelemahan JIT
Bahwa tingkatan order ditentukan oleh data permintaan historis. Jika permintaan naik melebihin dari rata-rata perencanaan historis,maka persediaan akan mempengaruhi tingkat pelayanan konsumen.



Persediaan Just In Time
Just in time adalah suatu keseluruhan filosofil operasi manajemen dimana segenap sumber daya,termasuk bahan baku dan suku cadang,personalia,dan fasilitas dipakai sebatas dibutuhkan.tujuannya adalah untuk mengangkat produktivitas dan mengurangi pemborosan. Just in time didasarkan pada konsep arus produksi yang berkelanjutan dan mensyaratkan setiap bagian proses produksi bekerjasama dengan komponen-komponen lainnya. Konsep just in time dikembangkan oleh Taichi Ohno dan kawan-kawannya di Toyota Motor Company jepang dan mulai berkembang di tahun 1978. Persediaan seminim mungkin untuk menjaga kelangsungan produksi dan harus tersedia dalam jumlah,waktu,serta kualitas yang tepat. Dalam jumlah dan mutu yg tepat berarti “diminumkannya variabelitas (masalah).
Adapun Ciri-Ciri JIT Adalah :
a.       Pemindahan material dengan pull method
b.      Kualitas produk perbagian harus bagus
c.       Jumlah pemesanan harus rendah
d.      Beban kerja setiap bagian harus sama
e.       Komponan dan metode kerja harus standar
f.       Hubungan dengan pemasok harus baik
g.      SDM harus fleksibel
h.      Produksi berfokus pada aliran produk
Konsep Manajemen Persediaan Dalam Islam
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam islam,yakni :
1.      Menyimpan kelebihan setelah kebutuhan primer terpenuhi
2.      Menyimpan kelebihan untuk menghadapi kesulitan
3.      Hak harta keturunan sebagai generasi mendatang
4.      Tidak menimbun atau memonopoli harta kekayaan
5.      Pengembangan harta dilakukan melalui usaha yang baik dan halal
Persediaan Dalam Perbankan Syariah
Dalam perbankan syariah pendekatan yang digunakan adalah pendekatan just in time (JIT). JIT merupakan suatu sistem yang dikembangkan atas dasar perbaikan dari kekurangan sistem tradisional. Dalam hal ini pihak perbankan akan memproduksi dan menyediakan produk sesuai dengan permintaan konsumen dan hanya membeli bhan sesuai dengan kebutuhan produksi yang tepat,waktu,dan tempat yang tepat saat ada permintaan.
Langkah yang dilakukan JIT dalam pemborosan yang terjadi disistem tradisional adalah berusaha untuk mengeliminasi pemborosan biaya yang timbul akibat banyaknya persediaan dan waktu yang digunakan dalam memproduksi suatu barang,sehingga perbankan dapat meningkatkan laba dan meperbaiki posisi persaingan.
Persediaan di dalam perbankan syariah merupakan aktiva non kas untuk :
1.      Dijual dengan akad mudharabah
2.      Diserahkan sebagai bagian modal bank dalam akad pembiayaan mudharabah atau musyarakah
3.      Disalurkan dalam akad salam atau salam paralel
4.      Aktiva istishna yang telah selesai,tetapi belum diserahkan bank kepada pembeli akhir.
hal yang tidak termasuk dalam pengertian persediaan di bank syariah adalah :
1.      Aktiva istishna dalam penyelesaian
2.      Aktiva tetap yang digunakan oleh bank
3.      Aktiva ijarah
Salah satu prinsip yang diterapkan didalam oprasional bank syariah adalah prinsip jual beli,dimana prinsip jual beli tersebut dapat tiga produk yang dijalankan oleh bank syariah yaitu murabaha,salam,dan istishna.
Adapun akuntansi untuk aset murabaha adalah
1.      Aset murabaha diakui pada saat diperoleh sebesar harga perolehannya
2.      Aset yang tersedia untuk dijual dinilai sebesar harga perolehannya,sedangkan penurunan nilaidari aset murabaha akan diperhitungkan pada akhir periode
3.      Diskon yang diperoleh diperlakukan sebagai pengurangan biaya,dan tidak boleh diakui sebagai pendapatan kecuali jika dewan pengawas syariah menetapkannya sebagai pendapatan.
. Adapaun akuntansi untuk istishna adalah sebagai berikut :
a.       Bila suatu akad istishna mencakup sejumlah aset,pengakuan dari setiap aset diperlakukan sebagai suatu akad yang terpisah jika:
1.      Proposal terpisah telah diajukan untuk setiap aset
2.      Setiap aset telah dinegoisasikan secara terpisah,dimana penjual dan pembeli dapat menerima atau menolak bagian akad yang berhubungan dengan masing-masing aset tersebut
3.      Biaya dan pendapatan masing-masing aset dapat di identifikasikan
b.      Suatu kelompok istishna dengan satu atau beberapa pembeli,harus diperlakukan sebagai satu akad istishna jika
1.      Kelompok akad tersebut dinegoisasikan sebagai satu paket
2.      Akad tersebut berhubungan erat sekali,sebetulnya akad tersebut merupakan bagian dari akad tunggal dengan suatu margin keuntungan
3.      Akad tersebut dilakukan secara serentak atau secara berkeseimbangan
c.       Jika pemesanan aset ditambah dengan akad istishna terpisah,maka tambahan aset tersebut diperlakukan sebagai akad yang terpisah jika :
1.       Aset tambahan berbeda secara signifikan dengan aset dalam akad istishna,awal dalam desain,teknologi atau fungsi.
2.      Harga aset tambahan dinegoisasikan tanpa terkait harga akad istishna awal.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kebijakan Dan Penentuan Tujuan Perusahaan Syariah

Penilaian rencana investasi syariah

Laporan Keuangan Untuk Entitas Syariah